Ikon USS yang terkenal itu
Tulisan ini bukan panduan atau guidance, bukan juga tips
dan trik, namun sekedar catatan perjalanan yang diabadikan melalui media
digital. Boleh untuk dijadikan contoh itinerary perjalanan pembaca, atau sekadar
bacaan untuk refreshing saja. Perjalanan ke Singapura merupakan perjalanan pertama saya ke luar Indonesia,
sehingga short escape ini sangat minim persiapan dan
semua dilakukan serba mendadak.
Hari 1
Berangkat dari Bandara Adisucipto International Airport,
Yogyakarta dengan maskapai penerbangan Tiger Air (yang sekarang sudah
gulung tikar). Jadwal penerbangan saya pukul 18.00 dan dijadwalkan tiba di
Changi Airport pukul 21.00. FYI, perbedaan Waktu Indonesia Bagian barat dengan
Singapura selisih 1 jam ya, lebih cepat Singapura. Sampai di Changi Airport, kami
sempatkan mengisi air minum beberapa botol karena seperti yang kita tahu, air
minum di Singapura mahalnya tiga kali lipat dari Indonesia!
Ini lho keran air minum gratis
Setelah dilakukan pemeriksaan di bagian imigrasi, kami
menuju Stasiun MRT dan membeli kartu EzLink yang akan kami gunakan sepanjang
perjalanan di Singapura. Kartu ini memiliki masa berlaku lima tahun dan hanya
dapat digunakan untuk tiket MRT saja. Pemberhentian kami adalah Stasiun
Al-Junied, karena hotel yang kami tuju ada di sekitar stasiun tersebut. Rasanya
naik MRT itu tidak berbeda jauh dengan kereta Prambanan Express, penuh sesak
dengan penumpang. Di atas pintu pada setiap gerbong MRT terdapat peta MRT
seluruh jalur serta notifikasi stasiun pemberhentian, sehingga memudahkan
penumpang yang belum terlalu mengenal wilayah Singapura.
Suasana di dalam MRT
Suasana di sekitar Geylang malam dan pagi hari
Keuntungannya, tempat makan di daerah Geylang buka hingga malam hari daaaan murah! Hehehe. Malam itu saya dan Kakak saya memilih nasi dan oseng cumi seharga SGD5 untuk makan malam. Selain lezat, porsi makannya pun melimpah.
Nasi oseng cumi di lorong Geylang.
Hari 2
Perjalanan dimulai pukul 08.00, dan lagi-lagi dengan MRT
menuju Vivo City untuk menuju Sentosa Island. Tujuannya apalagi jika bukan
Universal Studio Singapore (USS) yang tersohor dengan ikon bola dunianya itu!
Sebelum menuju Sentosa Island, kami menyempatkan sarapan di Vivo City Mall.
Menu sarapannya adalah nasi padang! Hahaha. Meskipun porsinya lumayan, tapi
nasi padang di Singapura tidak seenak di Indonesia, dengan kisaran harga
sekitar SGD5-10.
Nasi lemak telor + ayam dan ikan asin di Vivo City Mall
1. Universal Studio Singapore
Sesampai di USS kami membeli tiket masuk seharga SGD64
sudah termasuk kupon makan SGD10 dan kupon belanja sebesar SGD10. Lumayan. Sayangnya
belum sampai dua jam di sana, hujan turun. Dari yang awalnya gerimis hingga
menjadi lebat. Mau tak mau kami membeli mantel transparan spesial versi USS
seharga SGD10! Tak banyak wahana yang dicoba karena panjangnya antrean dan
ribetnya bawaan karena hujan turun. Wahana galactica itu
juga tidak buka karena cuaca yang tidak mendukung. Ah, toh meskipun buka saya
tidak ingin menaikinya juga. Hahaha.
Penari di dalam arena USS
Di belakang itu adalah wahana galactica yang terdiri dari jalur merah dan biru
Pizza oven sebagai menu makan siang di USS
Menu sate di salah satu foodcourt di USS
2. Chinatown
Setelah lelah mengelilingi USS, kami bertolak menuju
Chinatown untuk berbelanja souvenir dengan harga murah abis. Berbagai souvenir seperti gantungan kunci, kaos,
tas, hiasan dinding, dijual sangat murah. Saya tidak melakukan tawar menawar
karena hampir semua barang sudah diberi label harga. Dan memang setelah saya
bandingkan dengan tempat lain, di sini sentra penjualan termurah yang saya
temui selama perjalanan. Tapi di lokasi ini hanya sedikit coklat yang bisa kami
temui, sehingga saya hanya membeli pernak-pernik saja.
3. Bugis Street
Lagi-lagi, menambah berat tas belanjaan di tempat ini. Tempat
ini penuh sesak, apalagi saya berkunjung di akhir pekan. Saran saya, ketika
akan ke pusat perbelanjaan bawalah tas besar pribadi, sehingga barang bawaan
tidak tercecer ber-kresek-kresek besar
seperti saya kemarin. Untuk membeli cokelat dan permen-permen saya sarankan di
Bugis Street ini saja karena harganya terpaut sangat jauh dengan harga cokelat
di Changi Airport, dengan cokelat yang ber-merk sama. Harga barang lainnya
memang murah, tapi masih lebih murah Chinatown menurut pengamatan saya. Contohnya,
di Chinatown tas lipat semacam longchamp
bag dibanderol SGD10 for 4 items, sedangkan di Bugis
Street rata-rata menawarkan SGD10 for
3 items. Di beberapa tempat di Bugis Street saya sempat menawar harga
barang, khususnya di tempat yang tidak memasang harga atau toko yang agak sepi
pengunjung.
Penuhnya pengunjung Bugis Street di hari Minggu
Selepas lelah dari Bugis Street, kami pun pulang dan mampir
KFC untuk membeli makan malam take
away karena riuhnya suasana
mall di (saya lupa waktu itu di mall mana). Ketika yang lain sedang mengantre,
saya berkeliling mall dan melihat-lihat makanan unik yang bisa saya beli.
Akhirnya saya membeli apple
pie dan beberapa roti yang
kelihatannya enak. Sesudah mandi dan berganti pakaian, saya dan kakak saya memutuskan untuk kembali keluar
untuk membeli prata (1 SGD) dan sop kaki kambing (4 SGD) di
warung khas India. Harga itu sudah termasuk murah dan amat sangat kenyang dan
amat sangat enak sekali dengan porsi yang amat sangat banyaaaak! Kalau ada
kesempatan kesana lagi pasti saya akan kembali mencoba sop kaki kambing itu.
Nasi dan sop kambing khas India di lorong Geylang
(Sisa) prata asli bikinan orang India
Hari 3
Hari ketiga dimulai dengan menuju Merlion Park dan
sekitarnya, seperti Esplanade, dan lain sebagainya. Entahlah, teman-teman yang lain
merasa untuk tidak perlu sarapan terlebih dahulu. Syukurlah roti semalam masih
sisa dua atau tiga biji. Alhasil saya dan kakak saya tidak perlu berlapar-lapar
sampai siang karena memang kami baru makan di sore hari saat berada di bandara!
1. Merlion Park
Saran saya, jangan jadikan tempat ini sebagai destinasi
terakhir perjalanan karena repotnya membawa koper untuk turun menuju spot favorit mengambil gambar patung
singa yang tersohor itu. Bukan main, selain panas yang menyengat, padatnya pengunjung
di hari Minggu membuat saya harus gesit mengambil tempat foto jika tidak ingin
keduluan dengan pengunjung yang lain. Oiya, jangan kaget jika di tempat ini
yang kalian temui adalah orang-orang berbahasa jawa, ngapak, bugis, banjar,
medan, dsb. Hahaha. Karena bagaimanapun juga, pengunjung terbanyak hari itu
yang saya temui adalah sama-sama orang Indonesia!
Selain patung singa, dengan berjalan beberapa meter dari
tempat itu maka bisa ditemui gedung durian sebagai spot foto yang lain. Gedung
durian itu sebenarnya merupakan hall yang digunakan untuk konser, yang
dikenal dengan Esplanade. Tapi sayangnya, bentuk bangunan yang sebenarnya
bermaksud berbentuk mikrofon itu justru nampak seperti durian. Hahaha.
Suasana di sekitar Merlion Park dan Esplanade
2. Orchard Road
Untuk memastikan kenyamanan, saran saya yang lain adalah:
gunakan sepatu kets dan bukan flat
shoes untuk menjelajahi
negeri orang. Karena bagaimanapun juga, berjalan kaki adalah transportasi utama
yang akan kita gunakan. Seperti yang kita ketahui, hari Minggu di Orchard
Road merupakan waktu favorit para TKI kongkow di sepanjang jalan. Hmmmm. Jadi
silakan dandan yang necis ya, supaya tidak kalah dengan mereka yang berdandan
total untuk sekedar menghabiskan waktu dan mengobrol berombongan di sepanjang
jalan. Tidak banyak yang saya beli di sekitar sana karena kaki saya sudah
terlalu pegal dan panas. Yah untuk sah-sahnya saja saya membeli es potong khas
Singapura pada seorang uncle seharga 1SGD. Rasanyaaaaaaaa,
biasa saja! Hahaha.
Oiya, jika ingin menikmati kuliner dan berbelanja dengan
harga murah, silakan mengunjungi Lucky Plaza. Mall tua itu menjadi alternatif
perbelanjaan di antara mall-mall besar di sampingnya yang melihat labelnya dari
luar saja sudah bikin keder. Hehehe.
Salah satu sudut yang tertangkap di Orchard Road
Jam sudah menunjukkan pukul 13.30, sehingga kami langsung
menuju Changi Airport dan memilih makan siang di Mc Donalds saja supaya cepat.
Pesawat kami meninggalkan Singapura pukul 15.40. Demikian perjalanan selama 42
jam saya ke Singapura, jujur saya sangat ingin kembali kesana lagi suatu
hari nanti untuk mengeksplor lebih banyak tempat lagi yang terlewati!