Monday 27 June 2016

Rezeki, Jodoh, dan Mati



Apa yang ditakdirkan untukmu tidak akan pernah Allah izinkan menjadi milik yang lain. Pun apa yang telah ditakdirkan untuk orang lain, tidak akan pernah Allah izinkan untuk jadi milikmu. Rezekimu akan menjadi milikmu, jodohmu nanti akan menemuimu, dan kematianmu akan menjemputmu, kapanpun Allah telah rencanakan. Harus diusahakan, tapi tidak bisa kita paksakan.

Hal paling sepele yang menjadi contoh adalah ketika saya dan teman saya membeli gorengan jauh dari kota Depok, dibeli secara lunas, dan direncanakan akan kami nikmati sesampainya di Jakarta. Sudah sah dan halal kan secara akad? Sudah bisa kita nikmati toh? Tapi ternyata oh ternyata, atas nama kelalaian kami berdua, gorengan yang berisi mendoan terkenal asal Depok yang telah kami impi-impikan itu jatuh di jalan! Seluruhnya! Seplastik-plastiknya! Dan kami tidak menyadari.

Setingkat di atas hal sepele di atas, contohnya ketika saya menerima pengumuman pendaftaran kuliah. Pagi itu masih buta, jam 5, dan pengumuman dapat dilihat secara online. Kami sekeluarga berkumpul mengelililingi laptop, dan saya melakukan login. Alhamdulillah lolos! Senangnya! Hari itu pun berlalu dengan cerahnya. Iseng-iseng saya lihat portal itu lagi sore jam 4, lha kok, tulisannya berubah menjadi; “Mohon maaf Anda belum diterima di Jurusan ini”. Ya jelas hati ini mencelos, jantung seperti ketinggalan di suatu tempat yang lain, lutut rasanya kehilangan kekuatan untuk menopang tubuh. Ya ampun. Saya nggak jadi diterima nih? Ibu saya pun membantu mencarikan info melalui temannya, mengenai apa yang terjadi dengan portal ini? PHP tingkat duniawi! Saya ingat betul sore itu Ibu saya membawa saya pergi jalan-jalan ke toko hape karena saya jadi murung dan sedih. Maksud hati beliau ya untuk menghibur saya. (Wah, hiburannya mahal ya).

Namun kembali lagi pada prinsip rezeki tidak akan salah pintu. Ternyata memang siang sampai sore itu portalnya sedang down. Kamipun mampir ke warnet di dekat toko hape (lumayan lah dapat hape), dan mengecek kembali portal tersebut. Kata teman Ibuku, sekarang portalnya sudah valid dan hakiki. Dag dig dug menit dan menit itu kulalui. Dan ternyata, masih menjadi rezeki saya! Ditambah lagi dengan hape itu kan? Kesedihan yang berakhir dengan kegembiraan yang berlipat toh?

Sungguh Allah memang Maha Asyik dalam menunjukkan kuasa-Nya.
Yang ikhlas dan sabar aja.



Jakarta, 27 Juni 2016
Blogger Babes are Sophisticated Bloggers Seeking Simple Solutions and Support indonesian hijabblogger